Journal 2009 ~ #21

Menyingkap Takdir Cintaku..

Ketika kita sudah siap untuk memiliki maka kita harus siap untuk tidak memiliki itulah kata-kata penguat bagi yang sedang kehilangan. Mencintai dan dicintai tak datang dengan sekejap akan tetapi akan pergi dengan sekejap jika sudah lama saling bersemi. Ternyata memang terbukti bahwa luka tertusuk seribu duri terasa ringan dibanding dengan tertusuk kesalahan cinta. Kesungguhan dan kemantapan niat yang kubangun begitu lama sekejap hilang dengan keegoan kadang ku lelah dan aku harus sabar mengukir perbezaan. Ku korbankan perasaanku untuk secebis hati lain yang ingin mengisi ruang hatiku yang sudah ku tempatkan untuk dia. Ku pasrahkan pula membenteng godaan untuk keistiqomahaan untuk menuju cinta karna Allah. Ku berusaha menahan keinginan untuk berlari berlabuh ke hati ini yang bisa ku singgah. Ku jaga kesungguhannya untuk ku nanti di batas waktu dimana ijab dan Qabul diucapkan. Tak berbekas kebahagiaan hanya berbungkus kebohongan yang ia sembunyikan. Hanya kata-kata duka dan sikap gelap ia tinggalkan diakhir patahnya sebuah pinangan aku bukan menyalahkanmu, bukan pinangan. Sejengkal lagi akan menjadi kenyataaan. Walaupun ditaburi dengan batu-batu kerikil yang rumit. Ya Allah, takdirmu seindah mutiara putih. Berbalut perih di dalamnya, tapi kau simpan mutiara hikmah penyejuk Qalbu Ya Allah. Jadikanlah aku iktibar terhadap bukti dari kasih sayangmu, Lindungiku dari putus asa. Kuatkanku menerima takdir-Mu ini, Ampunilah segala dosa-dosaku. Ya Allah ampinilah aku yang salah dalam meniatkan sesuatu, ampuniku yang bodoh oleh erti mencintai dan dicintai. Ya Allah tunjukkan padaku jalan menuju cinta-Mu dimana ku ingin tulus dicintai karena-Mu dan mencintai karena-Mu, berikanlah padaku seorang Imam yang senantiasa ikhlas dan reda membimbingku ke jannah-Mu, ampuni khilafku, dosaku dan ampuni pula dia.

No comments: