Journal 2009 ~ #36

Bila aku jatuh cinta……..aku mendengar nyanyian….seribu dewa dewi cinta………
Kau adalah darahku………..kaulah nafasku….juga jantungku……….
Aku mau hidup denganmu………..aku mau mati pun karenamu……..aku mau di sisa waktuku bersamamu……..

Sudah malam, sayangku!

Namun ku harap kamu masih ingat lirik lagu milik Naff dan nidji kan, sayang. Aku masih sering mendendangkan lagu itu saat aku merindukanmu sesaat setelah aku bermohon padaNya agar kamu tetap selalu mengingatku. Jangan pernah kau lupa menitipkan pesan doa pada malam-malam mu ya, sayangku. Dan bisikan pada helaian nafasmu kalau aku sangat mengharap ampunan serta kelapangan kasih sayangNya. Sungguh! aku tak ingin kau lupakan itu. Bila nanti ragaku belum sempat menitipkan salam cinta dan kerinduanku padamu. Tolong jangan pernah kau sampingkan rasa sayang ku itu padamu yah, sayangku! Sungguh! aku percaya takdir cintaku ini hanyalah pada ragamu dan helaian nafas rinduku pasti ada dalam rongga bayang bayang wajahmu.

Sempurnalah ikatan atas kasih yang terpenjara ruang dan waktu untuk kita berdua. Namun begitu aku bisa menemukan sisi manis dalam bayang bayangmu kekasihku, pujaan hatiku. Mungkin lebih baik kita begini kan sayang. Melepas penindasan hakekat kekasih yang tak sesempurna lainnya. Aku percaya ada sentuhan yang penuh hangat saat aku menatap kedua bola matamu yang sinarnya penuh keindahan. Aku selalu merasa sangat yakin kalau dalam lelapnya seperti menyentuh semua kegelisahan yang kita rasakan berdua. Duhai cintaku, datanglah padaku dan mendekatlah denganku karena aku ingin selalu kau tidur dalam pelukanku. Karena aku mendambakanmu. Karena aku mencintaimu sepenuh hati seindah rembulan.

No comments: